Senin, 03 Maret 2008

Episode 'Selebriti Durhaka'



Kebersamaan, kemesraan dan indahnya masa lalu menguap dibalik ego dan rasa saling membenarkan diri sendiri.

Masih terbayang di ingatan kita gambaran kemurkaan Fatma Farida mengutuk Kiki Fatmala yang heboh ditayangkan infotainment di berbagai stasiun Televisi pada bulan Januari 2006 silam. Dan waktu dua tahun rupanya belum bisa memberikan waktu ibu dan putrinya ini kembali berdamai. [Baca juga: Anak durhaka kamu! ]

Entah apa yang membuat Fatma Farida begitu membenci darah dagingnya sendiri, sampai terucap kutukan dan sumpah yang begitu mengerikan yang dilontarkan seorang ibu kepada buah hatinya.

Kisah buram Kiki Fatmala dan bundanya hanyalah sepenggal kisah pahit perselisihan selebriti dan ortunya. Mulai dari keengganan atau rasa malu mengakui keberadaan keluarga mereka sampai hadirnya orang ketiga yang 'memaksa' mereka memutuskan tali batin dan silahturahmi dengan orang tua.

Kiki Fatmala Vs Fatma Farida



"Saya sumpahi dia tak bisa punya anak selamanya! Biar semua orang tahu Kiki itu anak durhaka. Saya sumpahi dia!" Saya yakin Kiki tak akan meminta maaf pada saya dan bersimpuh di kaki saya, saya tahu dia sejak kecil, Kiki itu kepala batu!" ujar Fatma Farida, ibunda Kiki dalam sebuah tayangan infotainment di televisi swasta beberapa waktu silam.



Tak hanya kutukan namun Fatma Farida juga mengharamkan dirinya dimandikan Kiki jika kelak dia meninggal. Begitu sakit hatinya Fatma Farida dengan darah dagingnya sendiri, sampai begitu tega bersumpah atas nama Tuhan jika Kiki adalah anak durhaka.

Nyonya Fatma begitu terluka dengan perlakukan Kiki di masa lalu, entah apa yang terjadi di antara mereka, bagi Kiki sendiri kisah perselisihan dia dan maminya bukanlah hal yang layak untuk dikonsumsi publik, karena pertikaian ini hanyalah sebuah kesalahpahaman dan miskomunikasi antara dia dan ibunya. Kiki mengaku kecewa dan kaget dengan sumpah dan hujatan atas dirinya. Tak hanya rasa sakit dan penyesalan namun air mata 'kehilangan' kepercayaan dan arti murni dari seorang ibu yang telah mengutuk dirinya tampak jelas terbaca dalam air mata Kiki.

Dan di penghujung akhir Februari 2008 ini, Kiki kembali didamprat bundanya. Cap anak durhaka kembali menempel tebal di dahinya, setelah Kiki belum bisa memberikan bantuan uang sebesar 50 juta untuk pengobatan operasi tulang belakang ibunya.

Jonathan Fritzy Vs Maria Dewi


Aktor Jonathan Fritzy yang akrab dipanggil Ijong ini juga tersandung kasus serupa, meskipun tak segawat Kiki. Isu ini merebak saat Maria Dewi berbicara pada pihak infotainment, bahwa putranya sudah tidak mau lagi mengakuinya sebagai ibu kandung. Maria mengakui, bahwa memang hal itu bukanlah sepenuhnya kesalahan Ijong. Saat Ijong dan adiknya masih kecil, Maria berpisah dengan suaminya. Dan setelah perceraian itu, Maria tak diperkenankan membawa serta putra dan putrinya itu. Sehingga hubungannya dengan Ijong tak begitu baik. Saat ini Maria hanya bisa memendam rindu akan putranya itu melalui beberapa sinetron yang dibintangi oleh Ijong. Ia tetap berharap agar nantinya Ijong mau bertemu dengannya.

Kiki Maria Vs Suzanna


Lama tak terdengar kabarnya artis lawas spesialis film misteri Suzanna ternyata menyimpan hubungan yang kurang harmonis dengan putrinya, Kiki. Apalagi Kiki sendiri tak pernah cocok dengan ayah Tirinya, Cliff Sangra yang dianggapnya hanya ingin harta Suzanna.

Kiki Vs Suzana

Hubungan keduanya makin memanas saat terjadi pertikaian antara Suzanna dan Kiki pada November 2005 silam yang diwarnai insiden penembakan yang mencederai suami Kiki, Abi. Kiki memfitnah ayah tirinya akan membunuh Suzanna demi mendapat hartanya, pengakuan ini membuat Suzanna yang semula datang ingin menengok anak dan cucunya, marah. Sayang itikad untuk memperbaiki hubungan dengan Kiki justru membuat hubungannya dengan sang anak semakin menjauh.

Pinkan Mambo Vs Youke Mambo

Hubungan Pinkan Mambo dan kedua orang tuanya memang tak begitu baik, namun saat Pinkan menikah di luar sepengetahuan Youke, dia masih memberi doa restu untuknya. Hal senada juga dilakukan bunda Pinkan yang selama ini hubungannya dengan Pinkan tak begitu baik. Ibu Pinkan masih memberi restu dan membela Pinkan dengan mengatakan kehamilan Pinkan bukan tanpa suami. Sang bunda tak pernah mengutuk Pinkan dan tetap sebagai ibu yang tak pernah mengutuk dan menyumpahi buah hatinya meskipun dia mengaku jarang sekali ditengok Pinkan.

Della Puspita Vs Hendry Pasman

Kasus 'Kabur'

Kisah kelam juga dialami artis ayu Della Puspita. Kasus perselisihan antara Della dan Hendry, seseorang yang mengaku ayah kandung Della sampai saat ini masih menyisakan tanda tanya besar. Benarkah Hendry ayah kandung Della? Della sampai saat ini enggan mengakui Hendry adalah ayah kandungnya, karena Della yakin Yakumi Sato adalah ayah kandungnya. Perseteruan ini bahkan menyeret keduanya ke meja hijau sampai tantangan uji tes DNA. Sayang untuk tes DNA ini Della ogah memenuhi panggilan, bahkan dia terkesan tak mau melakoni tes yang bisa menentukan keruwetan kasus antara 'bapak'-anak ini. Meskipun sakit hati tak pernah diakui sebagai ayah, namun Hendry tak pernah mengutuk Della, bahkan dia merestui dan mendoakan yang terbaik saat Della menikah.

Lyra Virna - Eric Scada

Gara-Gara Menantu

Nikah Tanpa Restu

Kehadiran seorang pendamping hidup memaksa Lyra Virna untuk berpisah dari ibunya. Maria Anawati, ibunda Lyra tak merestui hubungannya Lyra dengan Eric, yang disebutnya memiliki masa lalu yang kelam dan telah mengguna-gunai Lyra. Sadar tak mendapat restu ibu, Lyra nekat nikah diam-diam di Pekanbaru Oktober 2005 dengan wali ayahnya kandungnya, Firdaus. Kenyataan ini membuat Ana sangat sakit hati, karena Firdaus tak berhak menikahkan Lyra mengingat mantan suaminya tersebut tak pernah peduli dengan dirinya dirinya dan Lyra.

Namun sebagai anak Lyra dan Eric tak mau dianggap durhaka, mereka berusaha untuk kembali menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan sang ibu. Dan di penghujung tahun 2007 lalu, hubungan Lyra dengan maminya relatif membaik.

Tere - Eka

Tak akur dengan keluarganya pernah dialami penyanyi Tere. Keputusannya untuk menikahi pria yang tak seiman membuat Tere harus keluar dari keluarganya. Kehadiran 'orang ketiga' membuat hubungan Tere dengan keluarga besarnya makin merenggang, terutama dengan sang ayah Tombang Mulia Perdede. Meski marah dan sakit hati namun tak ada ungkapan sumpah dan kutuk keluar dari sang ayah. Kasus ini pun jauh dari kesan saling menjelekkan dan menjatuhkan, dan Tere pun tetap pada pilihannya.

Frans - Amara 'Lingua'

Berharap Luluhkan Kekerasan Hati Ibu

Kehadiran seorang anak selalu sanggup mencairkan hubungan ibu dan anak yang membeku, seperti halnya dengan pasangan Gusti Randa-Nia Paramitha dan Adrie Manan-Rani, yang kembali merajut hubungan kasih dengan ibunda usai kehadiran buah hati mereka. Sayang berita gembira tersebut tak terjadi pada pasangan artis Frans Lingua dan Amara.

Pasangan yang menikah pada 1 Desember 1999 ini tak tahu sampai kapan harus menanti restu Ibu Amara, Itje Komar. Itje menolak Frans sebagai menantunya, tetapi mau mengakui buah hati mereka Mahija Nataniel Sambarana Arienta Wira sebagai cucunya. Segala upaya dilakukan Amara-Frans namun sampai saat Itje tak kunjung membukakan pintu restunya.

Dari sekian kasus 'durhaka' bisa dibilang Kiki memiliki episode yang paling mengerikan yang dialami selebriti kita. Seberapa dalam luka yang ditorehkan Kiki ke dalam diri ibunya, yang membuat Fatma melupakan nalurinya sebagai ibu yang seharusnya bisa menerima dalam segala kondisi dan suasana. Namun apa sebenarnya yang terjadi di balik pertikaian mengerikan antara ibu dan anak ini, hanya mereka yang tahu.

'AYAT-AYAT CINTA', Cinta Berbalut Keimanan



Pemain: Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, Melanie Putria

Film ini diangkat dari novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy atau biasa disapa Kang Abik, novelis lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Novel tersebut berkisah tentang cinta dan telah banyak menginspirasi banyak remaja muslim. Bukan sekedar kisah cinta biasa tapi mengenai upaya menghadapi berbagai problema cinta secara Islami. Setelah mengalami penundaan tayang yang sebelumnya direncanakan pada Idul Adha 2007, akhirnya AYAT-AYAT CINTA (AAC) tayang mulai 28 Februari 2008.

Film yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Carissa Putri, Zaskia Adya Mecca, dan Melanie Putria ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Tokoh utamanya, Fahri bin Abdillah diamanahkan pada Fedi Nuril. Pemilihan Fedi sebagai tokoh utama melalui proses tarik-ulur karena sosok Fedi yang tidak 'sesuci' Fahri mengundang kesangsian di kalangan pembaca fanatik AAC.

Fahri diceritakan sebagai pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Hidup Fahri dikejar oleh target karena keluarganya telah mengorbankan segalanya, termasuk sawah warisan kakeknya, agar dia bisa sekolah di Mesir. Fahri berusaha memenuhi target yang digambarkan dalam peta hidupnya, berjuang melawan panas-debu Mesir dan keterbatasan dana. Fahri bertekad menyelesaikan masternya dalam dua tahun, program doktor dalam empat tahun, dan empat tahun kemudian menjadi guru besar.

Fahri juga memiliki target untuk menikah dengan perempuan yang shalehah untuk menyempurnakan agamanya saat dia menyelesaikan tesis magister. Dan waktunya semakin dekat. Sayang Fahri yang hidup 'lurus' sulit dekat dengan wanita, meski ada beberapa wanita yang ada di sekitar kisah hidupnya.

Ada Maria Girgis (Carissa Putri), tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Islam dan senang membaca Al Quran, bahkan hafal surat Maryam. Tak hanya Islam, Maria juga mengagumi Fahri yang kemudian berubah menjadi cinta. Sayang rasa cinta itu hanya tertumpah di buku hariannya.

Ada pula rekan senegara Fahri, Nurul (Melanie Putria) anak tunggal seorang kyai Jawa Timur yang juga menuntut ilmu di Al Azhar. Nurul yang pintar dan cantik, juga ketua Wihdah, sebenarnya mencintai Fahri, namun tak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkan atau memberi sinyal cintanya. Demikian pula dengan Fahri yang menaruh hati pada Nurul tapi merasa minder karena dirinya hanya anak petani miskin.

Kemudian ada Noura (Zaskia Adya Mecca), tetangga depan flat Fahri, perempuan cantik yang selalu disiksa oleh ayahnya, Bahadur. Fahri yang berempati dengan Noura akhirnya menolong Noura lepas dari siksaan ayahnya dengan bantuan Maria dan Nurul. Noura yang awalnya digambarkan sebagai perempuan baik-baik, akhirnya menjadi tokoh antagonis di film ini, setelah Noura menuduh Fahri memperkosanya. Tuduhan itu membawa Fahri mengalami 'petualangan' dengan aparat penegak hukum di Mesir, termasuk penjaranya.

Satu lagi, gadis yang paling istimewa. Fahri mengenalnya di metro. Saat itu Fahri membela Islam atas tuduhan tuduhan kolot dan kaku. Aisha (Rianti Cartwright), gadis Turki-Jerman berdarah Palestina, pun jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.

Pada siapa Fahri akan melabuhkan hatinya? Dapatkah dia menjalani segala rasa cinta dan problema yang mengiringinya dengan tetap berpegang teguh pada Islam yang diyakininya?

Sejak awal rencana pembuatan film ini para penggemar fanatik novel AAC tidak yakin Hanung dapat membuat film ini sebagus novelnya. Bahkan Kang Abik tak berharap banyak atas hasil akhir film adaptasi dari novelnya, karena imajinasi tulisan jauh lebih luas daripada imajinasi visual. Banyak juga yang beranggapan Zaskia tidak cocok berperan sebagai Noura, tapi lebih sesuai sebagai Nurul.

Yang namanya film adaptasi pasti tak luput dari pembandingan dengan novel yang diadaptasi. Bagi penggemar Fahri siap-siap kecewa, karena Fahri di film tak sesempurna Fahri di novel. Fahri di film tidak menguasai beberapa keahlian seperti halnya di novel. Karena itulah, Fahri di film terlihat jauh lebih manusiawi dibandingkan novelnya.

Sayangnya, banyak detail di novel yang dilewatkan oleh Hanung, sehingga terasa ada yang kurang saat menontonnya. Hanung juga lebih banyak memberi porsi pada perilaku 'poligami' Fahri. Padahal novel Kang Abik berkisah lebih (jauh lebih dalam) dari hanya persoalan 'poligami'.

Satu lagi yang paling mengganjal adalah kemampuan orang-orang Mesir dalam memahami dan berbicara bahasa Indonesia. Film yang bersetting di Mesir ini lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia. Saat menontonnya tak ayal ingatan jatuh ke film James Bond tahun 1970-an yang mana orang-orang Uni Soviet sangat fasih berbahasa Inggris.

Meski demikian, sekali lagi, Hanung menunjukkan kualitas tangan dinginnya dalam membesut film untuk kalangan anak muda. Meski ada beberapa yang berbeda dengan novelnya, namun penceritaan Hanung sangat cimaik, khas anak muda, serta mudah diikuti bagi yang belum pernah baca novelnya. Beberapa penambahan, seperti adegan pemukulan Fahri di Metro, kisah tabrak lari Maria, justru menambah greget dan menambal 'lubang' dari novel Kang Abik.

Secara umum film chicklit 'akhwat' ini mampu memberi pandangan berbeda tentang arti cinta yang dibalut dengan keimanan. (kpl/lin)

Jumat, 29 Februari 2008

Menguak Tabir Suku SAMIN (IBAR Production-ESATEK)-Jakarta


Lari Dari Blora, Menguak Tradisi Budaya Samin
Lari Dari Blora
Lari Dari Blora
Setelah hampir setahun tertahan edar, film LARI DARI BLORA akhirnya serentak edar di Jakarta, Depok, Tangerang , Bekasi, Bandung, Medan, Semarang, Surabaya dan Makassar, mulai 28 Februari 2008. Ini disebabkan pada tahun 2007 lalu, sesaknya produksi film yang mengantri masuk bioskop.

Film yang disutradarai Akhlis Suryapati ini melibatkan sutradara senior Bobby Sandy sebagai creative supervisor, Rus Y Sapari (penata kamera), Yuana M (penata artistic), Yanto Yepes (penata suara) dan Hornady Setiawan (penata gambar) dan Rafika Duri yang turut ambil bagian untuk original soundtrack-nya.

Film perdana IBAR Pictures yang mengambil latar belakang budaya samin di Jawa Tengah ini dikemas dengan sinematografi yang apik. Dengan satu harapan film ini mampu memberi apresiasi tentang sebuah film Indonesia, tentang budaya Indonesia yang diambil dari sudut pandang sineas Indonesia dengan daya tutur dan bahasa gambar komunikatif.

Film yang diangkat dari naskah skenario yang memenangkan lomba penulisan skenario film cerita program film kompetitif Budpar 2005 itu bercerita banyak tentang budaya masyarakat Samin yang selama ini tidak tersentuh dengan kemajuan jaman.

Dari awal cerita, Akhlis Suryapati yang bertindak sebagai penulis skenario dan sutradara, dengan lugas menawarkan warna lain dari tema-tema film Indonesia yang sudah ada. Mungkin, karena latar belakang sebagai salah satu wartawan senior budaya di salah satu media ternama ibukota, Akhlis terlihat mampu bertutur tentang apa itu budaya Samin. Bagaimana kehidupan masyarakat Samin di masa kini, yang notabene tidak kenal dengan aturan pemerintah.

Akhlis juga mampu bercerita tentang budaya Samin yang tidak mengenal hukum pernikahan. Terlihat dari pemaparan adegan dimana jika seorang laki-laki dan perempuan saling suka dan memiliki komitmen, mereka dapat melakukan hubungan suami istri tanpa terlebih dahulu harus meresmikannya di KUA.

Sebagai sutradara, Akhlis sungguh kagum dengan sikap dan budaya masyarakat Samin yang tidak gumunan (gampang terkagum-kagum). Andai saja ada helikopter mendarat di sana atau mereka datang ke sini melihat gedung-gedung tinggi, mereka akan bersikap biasa saja.

"Kita ingin mengatakan, bahwa ada budaya minoritas di sini. Kalau kita sepakat bangsa ini multikultural, budaya minoritas semacam ini harus diperhatikan," paparnya kepada rileks.com, 26/2-2008.

Mengambil syuting di Blora, Pati, Rembang, dan Jepara, Jawa Tengah dari April – Mei 2007, film ini melibatkan sejumlah pemain lintas generasi, seperti W.S Rendra, Ardina Rasti, Annika Kuyper, Soultan Saladin, Nizar Zulmi, Tina Astari, Iswar Kelana, Brata Sentosa, Andreano Phillip, Oktav Kriwil serta sejumlah pemain lainnya.

W.S Rendra mengakui keterlibatannya dalam film ini karena skenarionya berjiwa seni tinggi. Selain itu, film ini juga mengangkat tema masyarakat minoritas yang jarang disentuh oleh sineas lain.

"Dari sisi seni dan budaya, skenario film ini sangat bagus, meski bukan berarti film yang lain tidak bagus, tapi film ini memiliki warna lain," ujar penyair berjuluk Si Burung Merak ini.

Di sisi lain, Egy Massadiah selaku produser, akan terus memberikan kontribusinya melalui karya film berlatar belakang seni budaya asli Indonesia.

"Dalam mendukung produksi film nasional, kami ingin warna film Indonesia semakin beragam, agar penonton memiliki banyak pilihan," ungkap Egy.


Ketika Cinta mulai bersemi
Ketika Cinta mulai bersemi

Sinopsis

Lari dari Blora mengisahkan tentang seorang gadis dari Amerika Serikat yang mewakili LSM asing, bernama Cintya [Annika Kuyper], datang ke wilayah antara Pati-Blora di Jawa Tengah, melakukan penelitian terhadap kebudayaan masyarakat Samin.

Di saat bersamaan, dua penjahat kelas teri bernama Bongkeng [Andreano Philip] dan Sudrun [Octav Kriwil], kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Blora dan memilih desa tersebut sebagai tempat persembunyian.

Di desa itu, terdapat seorang guru yang berusaha menyekolahkan anak-anak orang Samin, Ramadian [Iswar Kelana]. Namun, usahanya itu sangat ditentang oleh Pak Lurah [Soultan Saladin] yang berprinsip, tetap menjadikan masyarakat Samin sebagai Cagar Budaya.

Maka, desa tersebut memiliki ciri khas yang dapat mengundang para peneliti, LSM, mahasiswa, dan sebagainya, yang berarti mengundang hadirnya dana bantuan dari pemerintah maupun asing.

Pelestarian terhadap budaya dan komunitas Samin juga, berarti menghargai semangat multikultural yang menjadi ciri kebudayaan Indonesia. Terjalinnya hubungan kepentingan yang intens antara Ramadian dan Cintya.

Hingga tanpa disadari, hal ini membuat Hasanah [Ardina Rasti], putri Pak Camat [Nizar Zulmi] yang juga pengajar di SD tersebut, menjadi amat cemburu. Konflik yang terjadi, akibat perbedaan kepentingan antara Ramadian dan Pak Lurah kian meruncing.

Di saat bersamaan, munculnya beberapa intel yang menilai bahwa, keadaan desa tersebut semakin tidak aman. Karena dijadikan sarang persembunyian dan pelarian para penjahat.

Mereka pun mencurigai Simbah [WS Rendra] dan warga Samin yang melindungi para pelarian. Selanjutnya, tersebar isu bahwa Desa Samin diduga menjadi sarang penjahat dan berpotensi menjadi sarang teroris, gerakan aktivitas LSM asing dan dalam negeri yang menebarkan provokasi.

Serta, mencurigai ajaran Simbah, sesepuh komunitas Samin yang dicurigai sebagai aliran sesat. Sebuah operasi keamanan pun digelar. Sekitar ratusan polisi yang bersenjata lengkap, dengan menumpangi truk-truk dan panser bergerak mengepung Desa Samin.

Si Mbah ( WS Rendra) sedang melakukan transaksi tukar beli hasil tani
Si Mbah ( WS Rendra) sedang melakukan transaksi tukar beli hasil tani
Bagaimanakah nasib Desa Samin selanjutnya, mampukah desa ini bertahan di tengah situasi yang kurang kondusif, akibat adanya konflik kepentingan tersebut ?.

Meski `agak` membosankan dan melelahkan, secara keseluruhan, film Lari dari Blora boleh mendapat acungan jempol. Karena ini memang film yang berbeda dari film-film Indonesia sekarang.

Untuk penggemar film yang kurang menyukai adegan dialog panjang, memang sangat tidak direkomendasikan untuk menonton film ini. Tapi jika Anda sebagai seorang penggemar film yang ingin tahu banyak budaya Indonesia, jangan ragu untuk menonton film ini. ! Karena film ini layak untuk Anda Tonton ! (lily)

Senin, 04 Februari 2008

Dunia si kecil memang indah


Dunia si kecil memang indah, penuh dengan khayalan dan

imajinasi, juga tentang terbentuknya watak dan sifat mereka
kelak di kemudian hari. Perhatikan dan bentuklah dunia anak
anda, ada tentang karya-karya mereka, bagaimana mereka
bicara, dan juga informasi tentang beasiswa untuk si kecil.

Coba Lihat Yang satu ini :

Sandra Dewi tampil buka-bukaan di majalah pria dewasa


Artis yang tengah naik daun lewat sinetron CINTA INDAH dan sempat tampil di film layar lebar QUICKIE EXPRESS, Sandra Dewi kini berani tampil buka-bukaan di sebuah majalah pria dewasa. Ia berani memamerkan tubuh mulusnya. Wow....

Dewi tampil dengan berbagai gaya yang seksi dan menggoda. Dewi memakai baju yang cukup minim, dengan paha terbuka alias tidak ditutupi gaun karena gaunnya tersingkap dan gaya yang cukup sensual. Dalam pose lain, Dewi memakai baju yang belahan dadanya agak terbuka.



Ketika ditanya, Dewi membantah jika semua itu dia lakukan hanya untuk mencari popularitas. "Tidak ada niat begitu. Karena saya awalnya kan dari model, jadi memang saya suka difoto. Saya memang tetap ingin menekuni dunia model," kata cewek berusia 24 tahun ini.

Sandra Dewi mengakui namanya lebih dikenal di dunia akting ketimbang di dunia model. Makanya, ia ingin juga namanya dikenal di dunia model dan tidak ada maksud lain karena ia sangat suka difoto. (ai)

Selasa, 29 Januari 2008

Pengertian Domain Hosting & Bandwidth

Banyak yang bingung ketika pertama kali ingin membuat website, kemudian berfokus hanya kepada penampilan web site, jumlah photo, dan sebagainya. Design website memang penting, tetapi bukan segalanya. Yang terpenting ingatlah fungsi utama dari sebuah website adalah sebagai media promosi dan penyampai informasi. Untuk itu perlu disimak beberapa tips sebelum Anda membuat web site. Panduan awal sebelum membuat web site adalah perhatikan : DOMAIN, SPACE HOSTING & BANDWIDTH yang akan dipergunakan untuk kebutuhan web site nantinya. Apa itu Domain ? Domain adalah nama dari "website, misalnya yahoo.com, google.com, namaanda.co.id, iniitu.com, lp3i.ac.id, tkekacrut.web.id, memede.info, kirana.org dan sebagainya. Domain yang Anda pilih harus juga dapat menunjang kebutuhan marketing, dengan cara menggunakan domain yang mengandung keyword untuk jasa layanan atau produk yang Anda tawarkan. Apa itu Hosting ?
Hosting adalah tempat untuk menyimpan file di Internet. Jika diibaratkan rumah, maka alamat rumah adalah domain, dan rumah tempat tinggal adalah hosting. Sebagai rumah besar ruangan pun amat menentukan, gunakan space hosting yang maksimal artinya tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar, sesuaikan dengan kebutuhan website Anda. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah layanan e-mail pop3, jika anda menggunakan layanan ini, maka setiap email yang masuk akan disimpan di dalam inbox yang spacenya diambil dari kapasitas hosting Anda. Anda bisa saja menggunakan e-mail gratisan misalnya dari Yahoo atau Google, tetapi akan nampak tidak professional. Gunakan layanan hosting yang tidak terlalu kecil dan menyediakan layanan e-mail pop3, tak usah banyak-banyak cukup 1 atau 2 account. Apa itu Bandwidth ?
Bandwidth adalah besaran trasfer data, ketika sebuah website di esekusi melalui browser oleh user (pengguna) melalui komputer di rumah atau kantor. Maka ada satuan data yang ditransfer, data itu berupa file dokumen, file photo, file-file website dan lainnya. Untuk itu gunakan bandwidth yang tidak terlalu kecil, karena jika terjadi lonjakan pengunjung situs Anda tidak kehabisan quota. Dan perlu juga diperhatikan gunakan photo atau image seperlunya agar tidak terlalu banyak menyerap bandwidth. Demikian hal-hal dasar yang perlu Anda perhatikan, agar website Anda nantinya dapat optimal membantu promosi on line Anda. Nah bagaimanakan menurut anda web/blog saya ini .....?